Sebelum Ikut Lomba Gerak Jalan, Siswi SDN 2 Sumberingin Meninggal Dunia

SDN 2 Sumberingin Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek
SIGAPNEWS.CO | TRENGGALEKNEWS - Siswi SDN 2 Sumberingin Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek meninggal dunia sebelum mengikuti lomba gerak jalan tingkat kecamatan dalam menyambut hari Kemerdekaan RI. Siswi kelas 6 Berinisial SM meninggal tak lama setelah tiba di Puskesmas Kota Trenggalek. Selasa (09/08/2022)
Sebelum meninggal, siswi berinisial SM kelas 6 sempat lemas dan hampir pingsan. Mengetahui hal itu, july guru siswi itu segera membawa di ruang guru.
Dari keterangan Puji, salah satu guru SDN 2 Sumbergedong Kabupaten Trenggalek mengatakan, siswi sempat lemas dan hampir pingsan. Pihaknya pun menghubungi keluarganya dan di bawa ke Puskesmas Kota Trenggalek.
"Jadi sebelum mengikuti lomba para siswa - siswi ini akan kami rias terlebih dahulu, namun sebelum kami rias SM terlihat lemas dan hampir pingsan, lalu kami mengubungi keluarganya. Setelah keluarganya datang SM dilarikan ke Puskesmas Kota" Kata puji.
Dari keterangan yang didapat, SM meninggal dunia tak lama setelah ada pemeriksaan dari pihak Puskesmas.
Widodo, Kepala Sekolah Definitif SDN 2 Sumberingin mengatakan, sebelum pihak sekolah mengikuti lomba gerak jalan, Widodo mengundang wali murid untuk mengikuti rapat membahas kesiapan siswa - siswi. Dalam rapat itu Widodo menghimbau kepada wali murid untuk memperhatikan kondisi kesehatan siswa - siswi sebelum mengikuti lomba.
"Waktu di lapangan, awal saya mendapat kabar dari ibu puji, bahwa ada salah satu siswi yang sakit. Tapi sebelumnya kami himbau pada siswa - siswi berangkat agak siang agar tidak terlalu capek. Kami pihak sekolah juga menghimbau pada wali murid untuk memperhatikan kesehatan anaknya sebelum mengikuti lomba gerak jalan, namun pada saat musyawarah kami tidak menerima laporan dari wali murid soal kesehatan atau riwayat penyakit pada anak - anak", ujar Widodo.
Sementara itu Kepala Puskesmas Kota Trenggalek DR. Murti yang juga ikut menangani siswi saat di konfirmasi mengatakan, dari hasil pemeriksaan kondisi kesadaran menurun.
"Kita lakukan observasi sekitar satu jam dan kondisinya semakin menurun. Tapi sebelumnya kami lakukan pemeriksaan laboratorium untuk mencari penyebabnya, dan hasil pemeriksaan darah tidak ditemukan tanda - tanda seperti penurunan HB, atau infeksi", kata Murti.
Murti menambahkan, karena kondisi siswi semakin menurun, ia menyarankan pada keluarga siswi untuk segera di rujuk di Rumah Sakit.
"Selama kami mengedukasi pada keluarga siswi, kami minta untuk segera di rujuk. Sebab dari pemeriksaan medis ada gangguan yang mengarah pada susunan otak pusat, jadi bukan infeksi yang bisa di deteksi alat puskesmas", ujarnya.
Dari keterangan DR Murti, menunggu keputusan keluarga untuk di rujuk, hingga pasien mengeluarkan cairan dari hidung yang bercampur dengan darah, dan di ikuti dengan henti jantung dan henti nafas.
"Selama kami merawat pasien dan menunggu keputusan pasien untuk segera dirujuk, pasien sempat mengeluarkan cairan dari hidung dan di susul dengan henti jantung dan henti nafas, kemudian kami berusaha melakukan resusitasi paru dan jantung sesuai dengan standar, tetapi tidak berhasil mengembalikan denyut jantung pasien, pasien kami nyatakan meninggal dunia", pungkasnya. (len)
Editor :Lendra Maradona
Source : Laporan langsung di SDN 2 Sumberingin