Novita Hardini Perkuat Ties Kerjasama dengan Kunjungan Hangat ke Ngawi

Novita Hardini saat berkunjung ke Ngawi Jawa Timur
Trenggalek, sigapnews.co.id - Dalam upaya memperkokoh hubungan antar-daerah di Jawa Timur, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., ME., melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Ngawi pada Selasa (31/10). Ana Ony Anwar, Ketua TP PKK Ngawi, dan jajaran memberikan sambutan hangat untuk Novita Hardini yang juga merupakan Founders UPRINTIS Indonesia.
Kunjungan ini menjadi momentum untuk berbagi kisah sukses Novita Hardini selama menjabat di Trenggalek, terutama terkait inisiatif luar biasa PKK Trenggalek, seperti program unggulan "Sepeda Keren." Program vokasi ini, yang bertujuan meningkatkan kapasitas perempuan dan kelompok rentan, dinobatkan sebagai inovasi terbaik dalam Kompetensi Inovasi Publik (Kovablik) Jawa Timur.
Melalui program Sepeda Keren, Trenggalek berhasil menciptakan Musrena Keren, Musyawarah Perencanaan Perempuan, Anak, dan Kelompok Rentan pertama dan satu-satunya di Indonesia. Novita Hardini menggarisbawahi pentingnya memberikan ruang partisipasi kepada perempuan dan kelompok rentan dalam proses perencanaan pembangunan.
"Mari kita tingkatkan peran perempuan, anak, dan kelompok rentan dalam pembangunan. Trenggalek memiliki Musrena Keren, lahir dari PKK Trenggalek. Sebelumnya, perempuan hanya diundang untuk mendengarkan dalam Musrenbang, yang didominasi oleh laki-laki. Oleh karena itu, kita perlu Musrena Keren sebagai langkah awal," ungkap Novita Hardini dalam audiensinya dengan Pengurus TP PKK Kabupaten Ngawi.
Trenggalek, yang dihadapkan dengan tantangan tingginya angka kemiskinan di Jawa Timur, juga menciptakan Program Dapur Cinta. Kolaborasi antara PKK Trenggalek dan warung-warung setempat mengirimkan makanan kepada kelompok rentan setiap hari dengan tujuan menekan angka kemiskinan.
Selain itu, PKK Trenggalek aktif dalam upaya mencegah perkawinan anak. Melalui komitmen Dasawisma di setiap desa, PKK Trenggalek berusaha mencegah perkawinan anak dengan fokus pada kesiapan fisik dan ekonomi anak-anak, yang dapat mencegah lahirnya kemiskinan baru.
"Tahun 2022 sampai 2024, stop perkawinan anak menjadi program utama dan masih menjadi prioritas untuk kami tekan. Angka perkawinan anak turun signifikan dari 14% menjadi 2%, dan ini hanya semester I. Kami berkomitmen untuk terus menurunkan angka tersebut," ungkap Novita Hardini.
Meskipun peran PKK sering kali terabaikan, Novita Hardini menekankan bahwa tugas mereka sangat berat dan banyak dinas pemerintahan yakin bahwa banyak keberhasilan pembangunan tidak dapat dicapai tanpa melibatkan PKK.
"PKK tidak terlihat, tapi tugasnya sangat berat. Tahun 2023 semester I, perkawinan anak tinggal 2,1%, dan ini belum termasuk semester II," tutup Novita Hardini.
Kunjungan kerja ini tidak hanya memperkuat kerjasama antar-daerah tetapi juga menginspirasi untuk meningkatkan peran PKK dalam pembangunan daerah. Novita Hardini dan PKK Trenggalek memberikan contoh bahwa dengan inovasi dan kerja keras, perubahan signifikan dapat dicapai dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Editor :Lendra Maradona
Source : Prokopim Trenggalek