Bupati Trenggalek Tinjau Pasar Durenan untuk Menghidupkan Kembali Pasar Tradisional

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat meninjau pasar tradisional di Durenan, Trenggalek.
Trenggalek, sigapnews.co.id - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Trenggalek, Dandim 0806 Letkol Kav. Peddy Adi Prasetyo, dan Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino untuk meninjau pasar tradisional Durenan. Kegiatan ini dilakukan sebagai respons terhadap keluhan salah satu pedagang dalam Musrenbang Kabupaten Trenggalek tahun 2023 yang digelar di Kecamatan Durenan. Selasa (14/03/2023).
Sebelumnya pedagang mengeluhkan kondisi pasar yang semakin sepi semenjak antara pasar hewan dengan pasar tradisional dipisahkan. Diharapkan ada upaya pemerintah untuk menghidupkan kembali pasar tradisional karena pasar tersebut menjadi sumber penghidupan mereka.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengatakan, kondisi di lapangan dan melihat ada lahan milik desa di belakang pasar yang dimungkinkan untuk difungsikan menjadi pasar hewan jika mendapat persetujuan dari desa sebagai pemilik lahan dan pedagang. Opsi ini ditawarkan dengan harapan pasar tradisional yang saat ini sepi bisa ramai kembali.
Pemisahan antara pasar hewan dengan pasar tradisional pada tahun 2007 lalu dikarenakan ada ketentuan pasar sehat, dimana pasar yang notabene-nya menjajakan kebutuhan pokok tidak bisa digabungkan dengan pasar hewan. Setelah dipisah, pasar tradisional mengalami penurunan pedagang dari sekitar 290 orang menjadi hanya sekitar 20 orang setiap harinya.
Opsi yang ditawarkan oleh Bupati Trenggalek adalah dengan tidak mencampur pasar hewan dengan pasar tradisional, namun memanfaatkan tanah kosong milik desa di belakang pasar untuk dijadikan pasar hewan. Akses masuknya tetap menggunakan akses masuk utama pasar sehingga diharapkan pasar hewan dan pasar tradisional dapat ramai secara bersama-sama.
Namun, Bupati Trenggalek menekankan bahwa opsi ini masih perlu didiskusikan dengan desa dan pedagang. Diperlukan izin dari desa sebagai pemilik lahan dan juga pertimbangan dari pedagang apakah mereka bersedia pindah ke tempat yang baru.
"Ini kemungkinan langkah yang kita ambil. Saat ini masih kita coba untuk didiskusikan. Apakah desa mengijinkan, selain itu pedagang juga perlu diajak ngobrol. Kira-kira pedagang kalau pindah di sini, pedagangnya mau apa tidak. Ini kita bicarakan bersama," tegas Mochamad Nur Arifin.
Editor :Lendra Maradona
Source : Laporan langsung