Aksi Unjuk Rasa Warga Sumurup Trenggalek Tagih Janji Pembebasan Lahan Pembangunan Bendungan Bagong

Situasi warga Sumurup saat melakukan aksi unjuk rasa
TRENGGALEKNEWS - Pembebasan lahan pembangunan Proyek Trategis Nasional (PSN) Bendungan bagong menuai kontroversi terhadap warga desa Sumurup, kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Pasalnya pembebasan lahan itu dinilai tidak layak.
Sekitar 45 warga Sumurup melakukan aksi unjuk rasa di depan Pendopo Pemkab Trenggalek, Kamis (25/12).
Dari pantauan sigapnews.co.id di lokasi demo, warga meminta pertanggung jawaban Bupati Trenggalek atas pernyataan penawaran pemerintah mengenai pembebasan lahan dengan skema ganti untung.
Koordinator Aksi Agung Susilo mengatakan, "Sejauh ini harga yang diberikan kami nilai sangat tidak layak. Sementara Bupati Trenggalek pernah menyatakan statement pemberlakuan ganti untung sebelum proses penetapan lokasi."
Selain dari pada itu, menurut kesaksian warga Bupati pernah menyampaikan nilai lahan yang terdampak Pembangunan bendungan Bagong akan diganti tiga kali lipat.
"Kita menuntut Pemerintah Daerah untuk memberikan hasil pengajuan warga dan bukan hanya selembar kertas," kata Agung Koordinasi unjuk rasa.
Selanjutnya, warga juga menuntut agar Pemerintah Daerah memprioritaskan Sumber Daya Manusia (SDM) warga terdampak saat proses pelaksanaan maupun pasca pelaksanaan PSN Bendungan Bagong.
“Yang terakhir, kita juga meminta agar pemerintah bisa memberikan rasa aman dan nyaman serta jaminan sosial kepada warga sekitar atas polusi yang diakibatkan proses pembangunan Bendungan Bagong,” ujar Agung.
Agung juga menyampaikan, jika sebelumnya pihaknya bisa menerima keputusan Mahkamah Agung (MA) atas dikabulkannya kasasi dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Trenggalek dan BBWS Brantas, terkait hasil appraisal nilai ganti rugi. Meski begitu, dirinya tidak terima atas hasil tersebut karena dinilai jauh dari kata layak. (Ld)
Editor :Lendra Maradona
Source : Gedung Pemkab Trenggalek